“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”QS. Al Baqarah(2) 195.
Sebelum menunaikan ibadah haji menuju Baitullah aku bukanlah orang alim yang pandai ilmu agama. Ilmuku masih minimalis seperti garapan arsitektur yang minimalis, hehe 🙂
Suka haha hihi, mata tidak berkedip bila lihat perempuan aduhai namun tidak sampai berkeinginan untuk menduakan istriku tercinta lho …
Yang namanya ngaji, baca Al Qur’an benar-benar nol. Buta aksara Arab. Seperti anak kecil yang mau sekolah tidak bisa baca tulis sama sekali, belum tahu mana huruf dan angka. Pokoknya yang namanya huruf hijaiyah benar-benar asing bagiku. Yang kulakukan dalam menjalani ritual ibadah agamaku hanyalah sholat, puasa wajib, tidak minum, tidak berzina, ,… Ajaran Sunan Ampel, Moh Limo itu aku terapkan gitu lho….. 😀
Urusan duniawi mengejar keuntungan agar menghasilkan kekayaan berlimpah memang impian aku untuk membahagiakan orang tuaku beserta anak istriku. Walau begitu aku masih ingat kaum dhuafa. Aku memiliki beberapa anak asuh yang kubiayai dan tinggal bersamaku. Bagiku sedekah itu nomer satu di samping sholat dan puasa untuk meraih ketenangan batin dan hidup yang bermanfaat. Bukankah ada pepatah atau hadits yang bilang, “Sesungguhnya orang yang paling baik adalah yang bermanfaat buat orang lain,”. Dan karena sedekah itu pulalah usaha dan karierku berjalan lancar bahkan bisa mengantarkanku pergi ke Tanah Suci. Subhanallah.
Aku juga suka banget melihat gambar-gambar syur di internet kemudian aku jadikan wallpaper di komputer. Melihat video adegan syur dari youtube juga kegemaranku. Astaqfirullah.
Berkah menimba ilmu di Tanah Suci kini hidupku mesti berubah. Banyaknya pengalaman berharga yang membuatku sadar untuk tidak lagi memasang gambar-gambar joerk seperti itu, aku juga nggak lagi mendengarkan lagu yang lirik-liriknya nggak jelas alias menyimpang dari ajaran agamaku.
Aku terharu melihat orang-orang yang membaca kitab suci di Masjid Al Haram dan Nabawi membuat hatiku adem. Aku iri melihat mereka. Juga terhadap istriku sendiri yang melantunkan ayat-ayat suciNYA. Aku berjanji akan kembali lagi berhaji dan harus bisa membaca Al Qur’an seperti mereka adan istriku. Harus bisa khatam. Semoga niat baikku ini ini diijinkan Allah SWT. Sekarang walau masih terbata-bata namun syukurlah aku sudah tidak buta aksara arab lagi. Nggak malu sama orang yang kupimpin (katakan : Istriku). Bila sholat jama’ah di rumah aku sudah menjadi imam sholat. Alhamdulillah.
Aku tidak lagi masang gambar-gambar porno, justru aku ganti dengan memasang doa penyemangat atau gambar yang berkaitan dengan Baitullah. Aku dengarkan ceramah dari alim ulama melalui youtube atau radio Muslim. Sembari bekerja. Aku mengikuti banyak majlis ilmu untuk memperdalam ilmu agamaku. Agar semua melancarkanku untuk bisa berhaji lagi serta berumroh bersama keluarga besarku.
Inginkan keberkahan dalam hidup, aku ingin orang tuaku juga aku berangkatkan untuk berhaji. Ya semoga bisa bareng aku. (NV29)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.